Monday, November 24, 2008

ACROMEGALY - makro adenoma hipofisa

Saya adalah penyandang ACROMEGALY yang disebabkan oleh tumor otak MAKROADENOMA HIPOFISA. Demikian istilah2 yang saya baca dari hasil MRI dan dari tulisan dokter.

Katanya karena tumor otak tersebut telah meng-KACAU produksi GROWTH HORMONE.
Kadar hormon diketahui dari hasil periksa darah.

But I consider myself so very lucky !
Saya disayang ALLAH dengan cara NYA yang melampaui "segala". Amin...

Selalu bersyukur !
Tetap semangat !

Saya tunggu komentar anda.
Terimakasih atas dukungan dan perhatian.

Salam.

7 comments:

RuRy said...

Tante, aku Rury. Aku baru baca blog tante. Koq obat Parlodelnya gak dimakan?? Tante pasti uda banyak nyari info ttg obat itu kan? Itu kan baik buat mengontrol kadar growth hormone yang tinggi dalam tubuh tante. Dosis efektifnya 1/2-2,5 tablet & salah satu efek sampingnya memang mual, tapi itu terjadi pada 18% pasien aj. Dosis maksimalnya 100mg/hari. Jadi tante gak akan kelebihan dosis dgn memakan 1 tablet obat itu. Ayo tante, obatnya dimakan ya..

Anonymous said...

Hi Murni,

I do not speak your language, but I understand that you have been diagnosed with acromegaly with a macro adenoma?

I have added you to my list of acromealy blogs on our site. Please let use know how your health is.

Regards,
Trys

Anonymous said...

Ibu Murni. .
senang sekali membaca komentar2 ibu yang sepertinya tetap semangat dan optimis. .bagaimana keadaan ibu sekarang?? suami saya juga divonis sebagai penyandang acromegaly sejak kuliah, sampai sekarang sudah berjalan sekitar 12 tahun. .namun kami baru tau sekarang kalau itu adalah acromegaly..boleh saya kenal ibu murni lebih lanjut? supaya kita bisa berbagi cerita & pengalaman serta saling menguatkan..GBU - From Life

Retty Hakim (a.k.a. Maria Margaretta Vivijanti) said...

Bu Murni, saya terkejut membaca isi blog ini...tapi terima kasih sudah berbagi. Yang paling parah bagi penderita penyakit apapun adalah kebingungan ketika merasakan ada yang tidak beres tetapi tidak tahu apa yang terjadi. Apalagi di Indonesia ini seringkali salah diagnosa. Tulisan seperti ini bisa membantu orang-orang yang punya keluhan sama untuk lebih cepat mendapat pengobatan.

Saya tidak pernah lupa pelajaran pertama saya tentang astigmatisma dari Ibu waktu SMP dulu...eh sekarang masih juga belajar lagi penyakit (yang baru di telinga saya) ini. Salam, Retty

murni said...

Terimakasih atas dukungan komentar dan perhatian.

murni said...

Terimakasih

murni said...

Thanks n regards.